Menonton
acara TV bersama si buah hati yang bertema kereta kuno di Ambarawa. Seketika membuat
si buah hati merajuk minta naik kereta kuno juga. Dengan berbagai alasan,
Travelista coba untuk memberi penjelasan kepada si buah hati kalau kita baru bisa
ke Ambarawa untuk naik kereta kuno jika Travelista cuti panjang. Travelista
kira setelah mendengarkan penjelasan panjang, si buah hati akan berhenti
merajuk. Ternyata tidak Sobat Piknik !
Teringat akan
museum Transportasi di Taman Mini Indonesia Indah yang menyimpan berbagai koleksi
transportasi jaman dulu. Salah satunya adalah kereta kuno. Segera Travelista menuju
ke Taman Mini demi menenangkan si buah hati. Hehehe...
Museum
transportasi berdiri atas prakarsa Ibu Tien Soeharto untuk mengumpulkan seluruh
jenis moda transportasi Indonesia di Taman Mini sebagai sarana edukasi dan
rekreasi. Untuk masuk ke museum Transportasi, Sobat Piknik harus
membeli tiket masuk Taman Mini Indonesia Indah Rp 25.000 terlebih dahulu kemudian
membeli tiket masuk museum Transportasi Rp 10.000 dengan jam operasional jam
08.00 sampai jam 16.00 WIB.
Di
belakang loket masuk, terdapat hanggar yang memajang sebuah helikopter bercat orange
miliki TNI AU. Meski tidak dapat dinaiki, namun setidaknya Sobat Piknik dapat
melihat dari dekat alat transportasi udara yang saat Travelista kecil dulu selalu Travelista
teriaki “Helikopter ! Minta duit !!! “Helikopter
! Minta duit !!! Padalah mah, mana kedengeran oleh Pilot Helikopter ! Kalau pun
kedengeran dan Pilotnya melemparkan selembar uang. Entah di mana uang yang
dilemparkan jatuh ? Ternyata Travelista baru nyadar saat nulis blog ini ! Hehehe…
Bersebelahan
dengan helikopter TNI AU, dipajang sebuah pesawat Garuda Indonesia udara tipe DC-9
PK-GNT yang pernah melayani penerbangan ke negara - negara ASEAN dan Australia. Sebenarnya
pesawat ini dapat dinaiki dengan membeli tiket masuk. Namun saat Travelista
piknik, layanan tersebut masih dihentikan karena alasan pandemi.
Di
bawah hanggar terdapat sebuah stasiun kereta keliling
yang menjadi tujuan Travelista dan si buah hati piknik ke museum Transportasi. Sobat
Piknik dapat membeli tiket Rp 5.000 perorang untuk berkeliling museum Transportasi
naik kereta kuno seperti di Ambarawa.
Menurut
Petugas Loket Jaga, “Kereta biasa beroperasi 2 sampai 3 kali di saat weekend.
Tergantung animo Sobat Piknik yang ingin berkeliling naik kereta kuno”. Hal
paling seru bagi Travelista. Eh, maksudnya bagi si buah hati adalah saat kereta
melintasi sebuah terowongan gelap yang di kedua sisinya terdapat diorama terkait
transportasi di antaranya delman, bendi, perlintasan kereta sebidang, seorang
anak yang menunggangi kerbau dan beberapa diorama lainya. Sungguh sangat seru
bagi si buah hati. Hehehe…
Setelah berkeliling sekitar 15 menit, kereta pun tiba kembali di stasiun
yang sama. Bersebelahan dengan stasiun, terdapat depo yang memajang lokomotif
kuno di antarannya adalah lokomotif uap 1.C.2.55 yang memiliki kecapatan maksimal
70 km/jam buatan Wekspoor Amsterdam Belanda tahun 1920 yang pernah melayani
jalur Tebing Tinggi Sumatera Utara. Lokomotif uap C.3065 yang memiliki
kecapatan maksimal 75 km/jam buatan Hohenzollern Dusseldrof Jerman tahun 1930
yang pernah melayani jalur Lahat - Tanjung Enim Sumatera Selatan.
Lokomotif uap D.1505 yang memiliki kecapatan maksimal 45 km/jam buatan
Hanomag Hannover Jerman tahun 1930 yang pernah melayani jalur Tegal - Prupuk
Jawa Tengah. Lokomotif uap 10437 yang memiliki kecapatan maksimal 10 km/jam
buatan Henshel Sohn Cassel Berlin Jerman tahun 1911 yang pernah melayani jalur
Semarang Jawa Tengah. Dan juga gerbong kereta Api Luar Biasa (KLB) yang
digunakan Presiden dan Wakil Presiden pertama Soekarno Hatta saat pemerintahan
Republik Indonesia hijrah dari Jakarta ke Yogyakarta pada tahun 1946.
Dari depo lokomotif, Sobat Piknik dapat melihat koleksi bus jaman dulu milik Perum
Damri bermesin Tata buatan India tahun 1977 yang dioperasikan sekitar tahun 1978
sampai 1989 dengan melayani trayek Cicaheum – Cibeurem Bandung dan bus tingkat
Leyland Atlantean buatan Inggris tahun 1968 yang dioperasikan sekitar tahun
1968 sampai 1982 dengan melayani trayek Blok M - Salemba – Senen serta bus
wisata yang juga milik Perum PPD bermesin Mercedes Benz buatan Jerman tahun
1968 yang dioperasikan sekitar tahun 1968 sampai 1989.
Menaikini
anak tangga dari ruang pamer bus jaman dulu. Dipajang sebuah oplet yang pernah menjadi
kendaraan umum di pinggir kota Jakarta sekitar tahun 1935 dengan trayek Pasar
Kramat Jati - Cijantung - Cibubur - Cilangkap - hingga Cisalak Depok. Dan sekitar
tahun 1950an izin oplet dipeluas hingga ke pusat kota Jakarta dengan rute yang
dilayani di antaranya adalah Jatinegara – Senen – Pasar Baru – Harmoni – Kota –
Tanjung Priok dan Kampung Melayu - Tanah Abang - Kebayoran Lama. Namun seiring
usia oplet yang sudah terlalu tua sehingga sering mogok di jalanan Ibukota maka
pada tahun 1979 Gubernur DKI Jakarta Tjokropranolo mengganti oplet dengan
Mikrolet.
Setelah
oplet dilarang beroperasi oleh Pemda DKI maka transportasi umum di Jakarta
digantikan dengan mikrolet dan kendaraan roda tiga lainnya yaitu helicak,
mebea, bemo serta bajaj yang juga dapat Sobat Piknik lihat di museum Transportasi.
Selain kendaraan roda tiga dengan formasi dua roda di belakang dan satu
roda di depan. Terdapat pula koleksi kendaraan roda tiga dengan formasi roda
yang beragam yaitu becak kayuh dan becak motor.
Becak
kayuh yang dapat Sobat Piknik lihat di museum Transportasi adalah becak Bandung
dengan ciri ukuran yang lebih ramping dengan bereagam hiasan lukis serta becak Pekalongan
yang memiliki ukuran jumbo karena bentuk kabin yang melengkung.
Berbeda dengan becak di pulau Jawa yang dikayuh. Becak pulau Sumatera
menggunakan tenaga motor di samping gerobak becak sehingga disebut dengan bentor
singkatan dari Becak Motor. Adapun bentor legendaris yang dipajang di museum
Transportasi adalah becak motor Siantar dan becak motor Padang Sidempuan.
Bedanya,
kalau becak motor Siantar menggunakan motor BSA bermesin 350 - 500 CC buatan Inggris
yang dibawa oleh tentara sekutu untuk membantu belanda pada masa perang melawan
jepang. Sedangkan becak motor Padang Sidempuan menggunakan motor Vespa buatan
Italia yang mulai beroperasi sekitar tahun 1976 karena becak kayuh tidak sesuai
dengan kontur pegunungan kota Padang Sidempuan.
Sobat
Piknik juga dapat melihat replika armada pertama DAMRI yang ditarik oleh dua
ekor sapi. DAMRI sudah ada sejak tahun 1943 dengan dua jenis usaha angkutan yaitu
Jawa Unyu Zigyosha khusus mengangkut barang dengan menggunakan cikar dan truk
serta Jidousha Soukyoku yang melayani angkutan penumpang dengan menggunakan bus
yang kemudian dilebur dalam Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia atau DAMRI
setelah Indonesia merdeka yang berperan dalam mobilisasi logistik dan Pejuang
dalam melawan agresi belanda di pulau Jawa.
Terdapat
juga bendi yang merupakan alat transportasi tradisional yang ditarik kuda. Konon
bendi pertama kali dijumpai di Minahasa Sulawesi Utara sekitar
tahun 1860 sehingga terdapat di Jalan Roda Kota Manado terdapat tempat singah para kusir bendi asal Minahasa.
Setelah
mengamati koleksi alat transportasi darat jaman dulu. Sobat Piknik dapat
melihat koleksi alat transportasi udara berupa sebuah pesawat terbang sungguhan jenis latih jenis Touver TG 24 buatan New Zealand tahun 1969 pernah digunakan sebagai pesawat latih di Politeknik Penerbangan Indonesia Curug Tangerang.
Setelah
memasuki ruang pamer transportasi darat dan udara. Sobat Piknik juga dapat mengunjungi
ruang pamer trasportasi laut yang menggambarkan pelayanan jasa transpotasi laut
bermesin. Di ruang pamer ini memajang alat navigasi seperti lampu suar, alat
komunikasi, alat keselamatan, aneka jangkar kapal, aneka simpul tali – menali yang
wajib diketahui oleh Anak Buah Kapal, berbagai jenis miniatur kapal berikut dengan
keterangan yang informatif serta contoh pakaian dinas Syahbandar, Nahkoda dan Pramugari
kapal laut.
Di dermaga
danau buatan di belakang museum Transportasi, bersandar bekas kapal
patroli belanda pada Agresi Militer II kemudian didayagunakan menjadi Kapal
Negara bernomor lambung B013 yang bertugas di Tanjung Pinang Kepulauan Riau.
Selain
memajang alat transportasi di masa lalu. Di museum Transportasi juga memajang koleksi
rancangan alat transportasi masa depan. Hyundai Mobility Exhibition Center
merupakan sebuah ruang yang menggambarkan tentang proses pembuatan kendaraan
listrik bertenaga baterai Lithium yang bahan baku utamanya terbuat dari mineral
Nikel yang cadangan terbesarnya terkandung dalam perut bumi Indonesia.
Wah…!
Bakal jadi negara kunci nih Indonesia dalam transformasi kendaraan berbahan
bakar fosil ke bahan bakar listrik ! Kita harus bersyukur dan patut berbangga
akan hal ini. Ya semoga semua yang terkandung dalam perut bumi Indonesia digunakan
untuk kemakmuran rakyat Indonesia UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 ya Sobat Piknik !
Di Hyundai
Mobility Exhibition Center. Sobat Piknik dapat melihat diorama stasiun transportasi
masa depan yang menghubungkan berbagai moda transportasi darat dan udara
seperti Advanced Air Mobility hingga Robotaxi yang sedang dikembangkan oleh
Hyundai untuk generasi di masa depan.
Di Hyundai
Mobility Exhibition Center juga terdapat ruang imajenasi bagi si buah hati untuk
membayangkan transportasi di masa depan. Di ruang ini si buah hati dapat mewarnai
kertas bergambar model kendaraan masa depan yang sedang dikembangkan oleh Hyundai kemudian di scan dan hasilnya dapat dilihat pada
layar atraktif.
Di ruang pamer utama Sobat Piknik dapat melihat disini berbagai miniatur
dari mobil Hyundai yang telah dipasarkan di Indonesia serta part mobil listrik sebelum
di rangkai. Dan yang menjadi koleksi paling menarik untuk dilihat adalah mobil
listrik Hyndai IONIQ 5 pertama yang diproduksi di Indonesia dengan ditanda
tangani oleh Presiden Joko Widodo yang dihibahkan oleh Hyndai untuk Museum
Transportasi agar dapat menjadi sarana pembelajaran tentang teknologi otomotif.
Selesai sudah
piknik kali ini. Sampai jumpa di piknik selanjutnya...
Pesan moral :
Mempelajari alat transportasi dari masa ke masa adalah sebuah hal yang menarik. Kita dapat belajar bagaimana gerenasi sebelum kita melakukan mobilisasi. Dari sanalah generasi selanjutnya mengevaluasi berbagai aspek dan mengembangkan teknologi di masa kini dan masa depan agar mobilisasi lebih aman, nyaman, murah dan ramah lingkungan. #AYOBELAJARDIMUSEUMTRANSPORTASI.
Komentar
Posting Komentar