Naik
pesawat boeing atau airbus mungkin hal biasa bagi Sobat Piknik.
Tapi
naik pesawat baling – baling mungkin Sobat Piknik belum pernah, juga demikian
dengan Travelista. Kali ini Travelista akan melakukan perjalanan dinas dari Pekanbaru
menuju Padang.
Segera Travelista call Personil GA di Jakarta untuk carikan tiket pesawat Pekanbaru - Padang. Beberapa saat kemudian Personil GA call back Travelista. “Pak, tiket direct flight Pekanbaru - Padang dari maskapai lain tidak ada. Hanya ada Wings Air Pak !”
Mendengar hal tersebut dalam hati Travelista senang sekali. Memang sejak lama Travelista mendambakan bisa naik pesawat baling – baling. Baik itu ATR ataupun pesawat yang lebih kecil milik maskapai Susi Air. Segera Travelista jawab “Ok Pak. Gapapa, sebentar saya email permintaan tiket tersebut dan mohon segera di issued ya !”
Keesokan hari setelah menyelesaikan tugas di cabang Pekanbaru, Travelista diantar Personil cabang menuju bandara Syarif Kasim II. Saat menuju ruang tunggu terlihat sebuah pesawat kecil dengan baling - baling di kedua sayapnya telah terparkir. Dalam hati Travelista bergumam ”Sudah lama saya berharap naik pesawat jenis ini. Akhirnya impian itu terwujud juga”. Hore !
Berbeda
dengan pesawat boeing atau airbus yang dapat Sobat Piknik naiki dari
pintu depan atau belakang. Untuk pesawat ATR, Sobat Piknik hanya dapat naik
dari pintu
belakang dengan tangga yang tidak terlalu tinggi.
Sorot
mata Travelista tertuju pada setiap anak tangga pesawat yang Travelista pijak agar
tidak terpeleset. Ketika Travelista mengangkat dagu, mulai telihat ujung sepatu
hitam, stocking hitam, seragam merah, bibir merah, mata indah hingga ujung kepala. Lalu
dengan ramah pramugari mungil menyapa “Selamat siang ! Wings Air tujuan Padang”.
Gagal fokus Travelista rupanya Sobat Piknik ! Hehehe…
Postur
pramugari pesawat ATR terbilang lebih mungil dibanding dengan postur pramugari
pesawat boeing atau airbus. Mungkin untuk menyesuaikan dengan ukuran pesawat agar
dapat menunjang akselerasi pramugari dalam melayani Sobat Piknik selama
penerbangan !?
Kabin
pesawat lebih sempit, bagasi pun lebih mudah dijangkau dan konfigurasi kursi
penumpang 2 - 2 mengingatkan pada konfigurasi kursi bus kelas eksekutif yang pernah
Travelista naiki saat menempuh perjalanan dari Pangkalan Bun menuju Sampit. Hmmm… Sebuah pengalaman yang menarik Sobat Piknik !
Setelah
sabuk pengaman dikencangkan dan lampu penerangan dipadamkan. Travelista segera
berdoa dan tak sabar menanti penerbangan seru dengan pesawat ATR ini. Travelista
sangat mencermati setiap momment. Saat take off menurut Travelista tidak ada
yang berbeda dengan pesawat.
Hanya
saja dalam benak Travelista sempat terpikir. “Naik ga nih pesawat ? Jangan – jangan tergelicir
!” Pikiran Travelista sudah kacau dengan khayalan foto insiden pesawat kecil di
salah satu bandara perintis yang Travelista baca di media online. Ternyata
yang jelek itu pikiran ya Sobat Piknik ! Setelah mengudara, semua oke – oke
saja. Hehehe…
Awalnya Travelista duduk di bangku depan dekat lorong. Namun sebelum take off pramugari menghampiri Travelista dan bertanya “Demi keseimbangan,
apakah Bapak bersedia pindah ke kursi belakang dekat jendela ?” Refleks Travelista menjawab dengan antusias "bersedia sekali Mbak !" Pramugari pun hanya tersenyum simpul mendengar jawaban antusias dari Travelista. Dalam hati Travelista berkata "Wah, kapan lagi bisa naik pesawat ATR seperti ini ?!" Hehehe…
Duduk
dekat jendela dengan pemandangan langsung ke sayap dan baling – balingnya, terasa mengesankan bagi Travelista. Apalagi pesawat jenis ini terbangnya tidak
terlalu tinggi sehingga Travelista dapat melihat daratan dan kumpulan awan yang
terasa sangat dekat.
Beberapa kali pramugari menginfomasikan bahwa cuaca tidak
bersahabat, sehingga guncangan pesawat menembus awan sangat terasa. Wah… Seru
sekali ! Serasa naik arung jeram nih Sobat Piknik. Hehehe…
Untuk
Sobat Piknik ketahui bahwa ATR 72 adalah pesawat pabrikan Prancis – Italia.
Pesawat bermesin twin turboprop ini terkenal memiliki tingkat efisiensi dan
kehandalan tinggi yang di design untuk penerbangan jarak pendek dengan
kapasitas 72 penumpang.
Tak
berapa lama kemudian, terdengar lagi pengumuman dari pramugari bahwa beberapa saat lagi pesawat
akan mendarat di bandar udara Minangkabau. Segera Travelista duduk tegak
bersandar untuk menanti saat – saat pesawat landing. “Hmmm… Gimana ya rasanya landing
dengan pesawat ATR ?” Tanya Travelista dalam hati.
Roda
pesawat pun landing dengan sempurna. “Alhamdulillah…!” Dalam hati Travelista
terucap. Karena bagi Travelista naik pesawat ATR meninggalkan sensasi tersendiri
dan rasanya ingin coba lagi. Hehehe…
Selesai sudah
piknik kali ini. Sampai jumpa di piknik selanjutnya...
Pesan moral :
- Impian itu soal momment. Jadi bersabarlah menunggu terjadinya momment itu.
- Kadang persangkaan atas sesuatu yang belum terjadi menyebabkan reaksi negatif terhadap diri kita. Oleh karena itu, yuk selalu berfikir positif agar sesuatu yang terjadi juga positif.
Komentar
Posting Komentar