Langsung ke konten utama

Berburu Uang 75 Ribu Hingga ke Palu

Setelah menyimak berita upacara peringatan pengibaran bendera di istana yang tak biasa karena tim paskibra bertugas hanyalah tim pengibar saja dan tamu undangan yang biasa hadir di istana kali ini mengikuti upacara secara online. Sebuah peristiwa yang akan tercatat dalam sejarah NKRI.

Hari itu tanggal 17 agustus 2020 siang hari. Situs berita online mulai memuat berita tentang penerbitan uang baru yang bertepatan dengan HUT kemerdekaan ke 75. Bank Indonesia kembali menerbitkan uang edisi khusus kemerdekaan dalam jumlah terbatas dan hanya dikeluarkan setiap 25 tahun sekali. Tapi yang paling istimewa dalam penerbitan uang edisi khusus kali ini adalah uang yang dicetak dalam bentuk kertas berbeda dengan kebiasaan sebelumnya yang diterbitkan dalam bentuk logam.

Seketika Travelista cari tau bagaimana cara mendapatkan uang istimewa tersebut. Setelah mencari di beberapa situs berita, akhirnya Travelista mendapat link pengajuannya di situs www.pintar.bi.go.id yang hanya diperuntukkan bagi WNI yang memiliki KTP dengan kesempatan penukaran 1 lembar uang Rp 75.000 untuk 1 KTP yang dapat dilakukan di kantor Bank Indonesia pusat dan kantor cabang perwakilan daerah dengan memenuhi Protokol kesehatan saat penukaran.

Segera Travelista mengisi form pengajuan penukaran uang edisi khusus tersebut dengan memilih propinsi, lokasi kota penukaran dan tanggal penukaran yang dapat dilakukan mulai dari tanggal 18 agustus – 2 september 2020.

Propinsi pertama yang Travelista pilih tentu adalah DKI Jakarta dengan lokasi penukaran di kantor pusat Bank Indonesia dan tanggal penukaran 18 agustus 2020. Dengan harapan pada hari pertama penukaran belum terlalu ramai peminat. Namun saat Travelista lihat jam penukaran yang telah ditentukan dalam 3 sesi penukaran yaitu jam 08:00 – 09:00, 09:00 – 10:00, 10:00 - 11:00 semua jadwal sudah penuh. Travelista coba rubah tanggal hingga tanggal batas akhir penukaran yaitu tanggal 2 september 2020 jadwalnya pun sudah penuh semua. Padahal baru beberapa saat berita ini dirilis. Hmmm...

Travelista coba rubah propinsi dan kota penukaran di setiap propinsi pulau Jawa dengan alasan Travelista bisa usahakan menukarkannya langsung, sebab saat penukaran harus membawa KTP asli untuk dicocokkan dengan data pengajuan. Hasilnya pun sudah full boking !

Segera Travelista pilih beberapa propinsi di pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang ada cabang perusahaan tempat Travelista bekerja. Dari sekian propinsi yang Travelista check hanya tersedia di cabang Palu. Itupun tinggal tersisa 3 hari terakhir ! Segera Travelista hubungi Personil cabang untuk meminta bantuanya dalam berburu uang Rp 75.000.

Akhirnya Personil cabang bersedia meminjamkan data KTP dan melalukan penukaran di kantor Bank Indonesia cabang Palu. Setelah mengisi form pengajuan penukaran uang, kami dapat notifikasi bukti pemesanan uang via email di tanggal 31 agustus 2020 jam 08:00 - 09:00. Yey ! Akhirnya dapat juga uang langka ini. Hehehe...

Sesaat kemudian, Personil cabang yang Travelista mintakan tolong tersadar. “Kenapa, saya tidak ikut juga untuk mengkoleksi uang langka ini ? Kan bisa dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi !” Untung tadi perjanjiannya Travelista minta tolong untuk bantu tukar uang di kota Palu. Hehehe...

Travelista sarankan agar Personil cabang tersebut untuk pinjam KTP Personil cabang yang lain. Setelah dapat KTP, segera Personil cabang mengakses kembali situs www.pintar.bi.go.id untuk mengajukan pemesanan lagi. Hanya selisih beberapa menit saja semua kuota yang tadi masih tersedia sudah habis. Wah ! Jadi ga enak nih. Jangan sampai uang yang nanti didapatnya malah dijual ke Travelista. Hehehe...

Ada cerita unik dalam penerbitan uang Rp 75.000 yang baru saja dirilis oleh Bank Indonesia. Jagad media sosial dihebohkan dengan tudingan salah satu anak yang ada di gambar uang Rp 75.000 mengenakan pakaian adat dari salah satu daerah di Tiongkok.

Seketika Travelista amati gambar yang dimaksud. Seingat Travelista pakaian adat yang dituding sebagai pakaian adat Tiongkok itu merupakan pakaian adat suku Tidung Kalimantan Utara. Soalnya Travelista pernah melihatnya saat piknik di baloy adat  Tidung dan Travelista tulis dalam artikel sebelumnya : Mengunjungi Etalase Budaya Suku Tidung. Hmmm... Ada – ada saja !

Tanggal penukaran pun tiba, hari ini tanggal 31 agustus 2020 Personil cabang mengabarkan telah berhasil melakukan penukaran uang Rp 75.000 di kantor Bank Indonesia Palu yang terletak di jalan DR. Sam Ratulangi No. 23 dengan memenuhi persyaratan yang telah diatur di situs www.pintar.bi.go.id

Dan tanpa Travelista minta, Personil cabang pun melengkapi foto dokumentasi proses pengambilan uang yang Travelista idamkan tersebut. Karena Personil cabang tau bahwa Travelista sering mendokumentasikan setiap cerita di blog ini. Hehehe...

Yang Travelista paling suka di uang edisi khusus kali ini bertepatan dengan momentum kebangkitan bangsa di saat pandemi. Keunikan gambar yang biasanya hanya menampilkan kekhasan satu daerah tertentu, dalam uang Rp 75.000 ini menampilkan sembilan pakaian adat daerah yang belum pernah ditampilkan dalam nominal uang yang telah terbitkan oleh Bank Indonesia yaitu pakaian adat Aceh, Riau, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua.

Dari yang biasanya menampilkan gambar pahlawan, kekayaan alam atau budaya. Di uang Rp 75.000 ini menampilkan kemajuan pembangunan insfrastruktur dan teknologi seperti tol Trans Jawa, jembatan Youtefa Papua, MRT Jakarta dan satelit Merah Putih sebagai jembatan komunikasi NKRI.



Sampai jumpa di artikel selanjutnya...


Pesan moral :
Dalam perjalanan sebuah bangsa dan negara tidak lepas dari berbagai cobaan, di antaranya adalah pandemi Covid 19 dan berita bohong yang berpengaruh terhadap berbagai tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi dan mengatasi semua tantangan yang terjadi untuk menjadi bangsa dan negara yang besar.

Komentar

Posting Komentar

ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

Melihat Miniatur Kalimantan Selatan di Dalam Sebuah Museum

Berkunjung ke museum sebelum melanjutkan perjalanan ke kota selanjutnya adalah hal yang bijak di tengah keterbatasan waktu sambil menunggu penerbangan. Di sela waktu tunggu kali ini Travelista sempatkan untuk mengunjungi museum Lambung Mangkurat yang terletak di jalan Ahmad Yani Kota Banjar Baru. Pertama kali didirikan pada tahun 1907 oleh pemerintahan hindia belanda untuk menyimpan temuan artefak purbakala di Kalimantan Selatan dengan nama museum Borneo namun fungsinya dihentikan saat tentara jepang mulai menduduki Kalimantan Selatan. Borneo museum in Bandjarmasin 1907 koleksi Tropen Museum Pada tanggal 22 Desember 1955 dengan koleksi barang - barang pribadi miliknya. Amir Hasan Kiai Bondan mencoba menghidupkan kembali museum Borneo yang diberi nama museum Kalimantan. Pada tahun 1967 bangunan museum dipugar dan diberi nama museum Banjar hingga dibangun gedung museum baru bergaya rumah Bubungan Tinggi modern yang diberi nama Lambung Mangkurat dan diresmikan kembali oleh Mendikbud D...

Rumah Penentu Kemeredekaan di Bantaran Citarum

Piknik kali ini Travelista mengunjungi rumah Djiauw Kie Siong seorang saudagar Tionghoa kelahiran Rengasdengklok yang dijadikan tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta yang teletak di jalan Perintis Kemerdekaan 33 Karawang. Jakarta tanggal 15 Agustus 1945 siang hari, para pemuda mengadakan pertemuan di Jalan Cikini 71 dengan keputusan agar proklamasi kemerdekaan segera dilakukan tanpa menunggu janji dari jepang. Sekitar pukul 21.30 malam hari, para pemuda mendatangi rumah Bung Karno di Pegangsaan Timur 56 Jakarta setelah mendengar berita kekalahan Jepang dalam perang Pasifik. Para pemuda mengancam Bung Karno untuk memproklamasikan kemerdekaan “malam ini juga atau paling lambat besok tanggal 16 Agustus 1945” sambil menimang - nimang senjata. Namun para pemuda gagal memaksa Bung Karno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI. Karena menurutnya memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia harus dibicarakan terlebih dahulu dengan seluruh anggota PPKI agar tidak menyimpang...

Pusat Pemujaan Kerajaan Tarumanegara

Sebenarnya sudah beberapa kali Travelista bertugas di pusat kota Karawang. Namun baru kali ini Travelista sempat mengunjungi situs percandian Batujaya yang lokasinya cukup jauh dari pusat kota. Karena benar – benar niat, maka Travelista naik KRL dari stasiun Manggarai ke stasiun Cikarang disambung motoran dengan Sobat Kantor yang bersedia mengantar Travelista ke situs percandian Batujaya. Hehehe… Dari stasiun Cikarang, jarak ke situs percandian Batujaya sekitar 30 km melalui jalan Sukatani - Cabang Bungin - Batujaya kemudian berbelok ke jalan raya candi Jiwa. Setelah motoran sekitar satu setengah jam dari stasiun Cikarang, akhirnya Travelista sampai gapura jalan raya candi Jiwa. Motor Travelista parkir di museum situs candi Batujaya yang diresmikan tahun 2006. Di dalam museum, Sobat Piknik dapat melihat artefak yang ditemukan saat ekskavasi di situs percandian Batujaya seperti manik - manik, potongan kayu, arca, votive tablet atau keping tanah liat berbentuk miniatur stupa, gerabah...