Langsung ke konten utama

Berkunjung ke Kerajaan Kupu - Kupu

Setelah kemarin Travelista piknik ke Fort Rotterdam di kota Makassar, kali ini Travelista piknik ke Taman Nasional Bantimurung di kota Maros. Untuk menuju ke Bantimurung dari Makassar, Sobat Piknik dapat naik pete – pete (angkot) dengan jurusan Terminal Daya yaitu kode D jurusan Makassar Mall – Terminal Daya atau kode G jurusan Pasar Butung – Terminal Daya.

Saran Travelista, Sobat Piknik jangan turun di Terminal Daya karena pete - pete yang menuju Maros – Pangkep (Pangkajene Kepulauan) ngetem dan akan berangkat jika penumpang sudah penuh. Sebaiknya Sobat Piknik turun di RSUD Daya, lalu berjalan sedikit menuju Transmart untuk menyetop angkot jurusan Maros – Pangkep yang melintas. Nanti oleh Sopir pete – pete, Sobat Piknik diturunkan di sebuah pertigaan setelah pasar Maros. Dari situ Sobat Piknik langung naik pete – pete tujuan Bantimurung tanpa perlu ikut ngetem di Pasar Maros.

Waktu tempuh dari pasar Maros ke Bantimurung adalah sekitar 30 menit. Nanti Sobat Piknik akan diturunkan di gerbang taman wisata alam Bantimurung. Dari situ Sobat Piknik harus berjalan kaki sejauh lebih kurang 1 km untuk menuju loket masuk kawasan wisata alam Bantimurung. 

Oya Sobat Piknik, jika pete - pete dalam keadaan sepi Sobat Piknik dapat minta diantar sampai depan loket masuk dengan menambah sedikit ongkos pete - pete.

Kalau pete – pete dalam keadaan penuh atau Sobat Piknik memutuskan untuk berjalan kaki juga tidak masalah, karena jalan menuju loket masuk kawasan wisata alam Bantimurung cukup teduh dan sejuk. 

Untuk memasuki Kawasan wisata alam Bantimurung, Sobat Piknik akan dikenakan biaya Rp 25.000. Cukup terjangkau ya Sobat Piknik ?!

Memasuki kawasan wisata alam Bantimurung Sobat Piknik akan disambut oleh tugu Kingdom of Butterfly. Sebuah julukan yang dibuat oleh naturalis Inggris Alfred Rassel Wallase yang pernah tinggal dan meneliti sekitar 250 spesies kupu - kupu langka Bantimurung pada tahun 1856 – 1857.

Di dalam kawasan wisata alam Bantimurung terdapat kolam Jamala yaitu sumber mata air sungai bawah tanah yang tak pernah surut. Konon kolam ini merupakan tempat mandi Bidadari hingga diyakini memiliki khasiat dapat menyembuhkan beberapa penyakit medis dan non medis termasuk penyakit susah jodoh ! Waduh !!! 

Langsung saja Travelista cuci muka di kolam ini. Biar makin enteng jodohnya dan siapa tau bisa ngambil selendang Bidadari yang sedang mandi atau menawarkan handuk kepada Bidadari yang mandi tapi lupa bawa handuk. Hehehe... #Ngayal.

Salah satu keunggulan kawasan wisata alam Bantimurung adalah sungai jernih dengan arus yang tidak terlalu deras. Tapi Sobat Piknik harus tetap hati – hati dan waspada yah ! Namanya di alam, bisa kapan saja terjadi bencana.

Nama Bantimurung sendiri artinya gemuruh suara air. Oya Sobat Piknik, jika biasanya area sekitar air terjun membentuk sebuah palung karena derasnya curahan air. Di Bantimurung tidak demikian. 

Hal ini disebabkan karena landasan air terjun Bantimurung berupa batu cadas yang dilapisi mineral dari aliran air selama ratusan tahun. Sehingga batu cadas tersebut licin dan menjadi arena seluncur alami dengan menggunakan ban truck yang dapat Sobat Piknik sewa Rp 20.000.

Aliran air terjun Bantimurung cukup tenang karena kedalaman sungai hanya semata kaki hingga pinggang orang dewasa dan ternaungi oleh rindangnya pepohonan. Membuat tak ada lagi alasan bagi Sobat Piknik untuk tidak berseluncur di sungai Bantimurung selain sedang sakit atau tidak bawa pakaian ganti. Hehehe…

Di sebelah kiri air terjun terdapat tangga menuju danau Kassi Kebo dan goa Batu. Menyusuri tepi aliran anak sungai berair biru di bawah rindang pepohonan dengan irama hewan hutan yang bersahutan membuat perjalanan menuju danau Kassi Kebo dan goa Batu membangkitkan adrenalin tersendiri. Ditambah lagi Sobat Piknik dapat melihat tebing yang dihiasi stalaktit dan stalaknit sepanjang aliran sungai membuat perjalanan menjadi sangat menarik.

Sobat Piknik juga tak perlu khawatir jika tenaga Sobat Piknik terkuras, karena di beberapa spot terdapat kedai yang menjual anaka makanan dan minuman termasuk mie instan. Jadi Sobat Piknik dapat menikmati mie instan dan minuman hangat sambil menatapi birunya air sungai yang mengalir slow.

Setelah berjalan santai sekitar 30 menit, akhirnya Travelista sampai di sebuah telaga sungai. 

Inilah danau Kassi Kebo tempat favorit kupu – kupu berkumpul di pagi hari sebelum terbang liar ke dalam hutan. Danau ini seperti Travelista. Tenang tapi menghanyutkan. Hehehe… #Bercanda. 

Terpasang beberapa papan peringatan yang melarang Sobat Piknik berenang di danau ini. Karena di tengah danau terdapat pusaran sungai bawah tanah yang dapat menelan siapa saja yang berenang ke sana dan konon kecil kemungkinan korban dapat ditemukan. Hmmm… kekuatan alam yang tak dapat dilawan manusia. Makanya nanti jangan coba – coba berenang di danau Kassi Kebo ya Sobat Piknik !!!

Tepat di atas danau Kassi Kebo terdapat goa Batu. Sebenarnya untuk masuk ke goa ini tidak dikenakan biaya. Tapi karena di dalam gua sangat gelap maka diharuskan menggunakan lampu yang disewakan oleh Petugas jaga Rp 30.000. Tapi karena sudah terlalu sore makanya Travelista putuskan untuk tidak masuk ke dalamnya.

Karena di danau Kassi Kebo Trevalista tidak berjumpa dengan koloni kupu – kupu. Maka opsi paling bijaksana adalah mengunjungi museum kupu – kupu yang terdapat di kawasan wisata alam Bantimurung.

Di museum ini Sobat Piknik dapat melihat sekitar 250 kupu - kupu yang telah diawetkan. Bahkan Sobat Piknik dapat melihat koleksi spesies kupu – kupu endemik Sulawesi Selatan yang langka seperti Troides Helena Linne, Troides Hypolitus Cramer, Troides Haliphron Boisduval, Papilo Adamantius dan Cethosia Myrana dengan tampilan warna yang indah.

Selesai sudah piknik kali ini. Sobat Piknik silahkan berbelanja cendera mata yang dijajakan pusat oleh - oleh kawasan wisata alam Bantimurung. Sedangkan Travelisata harus berjalan kaki menuju jalan raya untuk menunggu pete – pete menuju Maros dan Makassar. Hehehe...




Pesan moral :
Kupu - kupu adalah satwa yang indah, tapi taukah Sobat Piknik metamorfosis yang harus dialami hingga menjadi kupu – kupu yang indah ? Sebuah proses yang panjang ! Bukan sebuah proses instan tanpa tantangan dan penderitaan ! Demikian juga dalam metamorfosis hidup kita, semua memiliki tantangannya tersendiri. Kita harus sabar dan terus berproses untuk mencapai keindahan dalam hidup yaitu kebijaksanaan.

Komentar

ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

Melihat Miniatur Kalimantan Selatan di Dalam Sebuah Museum

Berkunjung ke museum sebelum melanjutkan perjalanan ke kota selanjutnya adalah hal yang bijak di tengah keterbatasan waktu sambil menunggu penerbangan. Di sela waktu tunggu kali ini Travelista sempatkan untuk mengunjungi museum Lambung Mangkurat yang terletak di jalan Ahmad Yani Kota Banjar Baru. Pertama kali didirikan pada tahun 1907 oleh pemerintahan hindia belanda untuk menyimpan temuan artefak purbakala di Kalimantan Selatan dengan nama museum Borneo namun fungsinya dihentikan saat tentara jepang mulai menduduki Kalimantan Selatan. Borneo museum in Bandjarmasin 1907 koleksi Tropen Museum Pada tanggal 22 Desember 1955 dengan koleksi barang - barang pribadi miliknya. Amir Hasan Kiai Bondan mencoba menghidupkan kembali museum Borneo yang diberi nama museum Kalimantan. Pada tahun 1967 bangunan museum dipugar dan diberi nama museum Banjar hingga dibangun gedung museum baru bergaya rumah Bubungan Tinggi modern yang diberi nama Lambung Mangkurat dan diresmikan kembali oleh Mendikbud D...

Melihat Sisa Perang Dunia Kedua di Pulau Tarakan

Bergeser ke sebelah museum sejarah perminyakan, Travelista berkunjung ke museum sejarah perang dunia kedua. Kalau museum sejarah perminyakan menceritakan tentang penambangan minyak di pulau Tarakan. Museum sejarah perang dunia kedua berusaha menceritakan perang yang disebabkan perebutan tambang minyak di pulau ini. Seperti yang diceritakan dalam sejarah, Tarakan adalah sebuah pulau kosong nan kaya. Selalu jadi perebutan dari era kerajaan Tidung, Bulungan, Belanda hingga Jepang yang kemudian disebut dengan era perang dunia kedua. Perang dunia kedua dilatari persaingan imperialisme ideologi antara blok demokrasi yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Belanda dengan blok komunis yang terdiri dari negara – negara Eropa Timur yaitu Rusia, Polandia, Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia, Cekoslavia dan Rumania serta blok fasisme yang terdiri dari Jerman, Italia dan Jepang. Selain persaingan imperialisme ideologi, penyebab perang dunia kedua adalah perlombaan senjata di suatu k...

Mengunjungi Etalase Budaya Lampung

Seminggu di kota Bandar Lampung. Diisi kesibukan dengan kerja, kerja dan kerja. Pulang kantor hanya diisi dengan cari kuliner malam ditemani driver ojek online dan nongkrong di tugu Adipura.  Kenapa nongkrong di situ ? Ya, karena kebetulan hotel tempat Travelista menginap ada di sekitar tugu tersebut. Hehehe... Seminggu sudah waktu berlalu, tiket balik ke Jakarta sudah dibooking dengan jadwal penerbangan sore hari. Masih ada sedikit waktu untuk mencari oleh – oleh khas Lampung dan berkunjung ke spot wisata di tengah kota agar tidak terlambat ke bandara.   Yuks, segera bergegas cari oleh - oleh khas. Kalau di Lampung, ya apalagi kalau bukan keripik pisang.  Salah satu sentra penjualan keripik pisang di kota Bandar Lampung terdapat di jalan Pagar Alam Kedaton. Di Sepanjang jalan ini, Sobat Piknik akan dengan mudah menemui kedai penjual keripik pisang yang sudah dibungkus maupun dalam keadaan curah.  Satu hal yang membuat asik belanja di sini adalah Sobat Piknik...