Masih di
kota Batam, menghabiskan sisa waktu tugas dengan mencari kuliner khas Batam
yang belum sempat Travelista coba selama tinggal di kota ini. Ada salah satu
kedai kopi dan kue yang Travelista pantau selalu ramai dikunjungi pembeli.
Saat Travelista lihat di google map, kedai ini cukup banyak cabangnya di kota Batam. Sehingga Travelista putuskan untuk sarapan kedai Morning Bakery dekat hotel tempat Travelista menginap. Travelista pesan kopi susu dan beberapa roti yang
rasanya JUARA !!!
Setelah
menu pembuka habis, maka menu pengganjal perut harus dicoba ! Hehehe… Pilihan
Travelista adalah mie lendir. Sekilas tampilannya mirip dengan mie Aceh. Tapi
rasanya berbeda ! Mie ini gurih dan manis karena memakai gula jawa dengan serbuk
kacang tanah. Hmmm JUARA ! #Travelistasuka.
Setalah
sarapan Travelista kembali ke hotel untuk menyiapkan beberapa bahan pekerjaan.
Setalah itu Travelista lanjutkan melakukan pencarian kuliner khas batam
berbahan mie lainnya yaitu mie Tarempa yang kedainya terletak di Sungai Panas.
Sebenarnya mie Tarempa bukanlah kuliner asli Batam, melainkan kuliner asal Tarempa Kepulauan Anambas. Tapi kerena brandingnya sudah khas Batam. Ya sudah, Travelista cicipi saja mie lokal yang satu ini. Hehehe…
Sebenarnya mie Tarempa bukanlah kuliner asli Batam, melainkan kuliner asal Tarempa Kepulauan Anambas. Tapi kerena brandingnya sudah khas Batam. Ya sudah, Travelista cicipi saja mie lokal yang satu ini. Hehehe…
Berbeda dengan mie lendir yang hanya dapat dimasak dengan cara direbus. Mie
Tarempa dapat dimasak dengan goreng, tumis maupun rebus dengan berbagai
topping seperti telur, seafood atau suwiran tongkol yang dapat dipesan sesuai selera Sobat Piknik.
Selain
terkenal dengan mie Tarempanya, kedai ini juga menyajikan cemilan khas Batam yaitu luti gendang yang merupakan roti goreng
isi ikan yang enak dinikmati selagi panas #JUARA !!
Setelah makan siang di kedai mie Tarempa, weekend kali ini
Travelista lanjutkan untuk mengunjungi Kebun Raya Batam yang terletak di
kawasan Nongsa.
Saat Travelista berkunjung ke kebun raya ini terlihat masih
dalam tahap pembangunan. Masterplan nya kebun ini akan mengkoleksi tanaman –
tanaman pulau kecil sekitar Batam dengan taman warna – warni yang tematik.
Tidak dipungut biaya bagi Sobat Piknik yang ingin berkunjung ke kebun raya ini.
Dari
Kebun Raya Batam, perjalanan Trevelista teruskan ke pantai Nongsa. Pantai ini
terletak di Kelurahan Sambau, Kecamatan Batam Timur. Konon, Nongsa adalah pemukiman penduduk pertama
di pulau Batam. Dan nama Nongsa sendiri berasal dari kata Nong Isa, yaitu penguasa
pertama Batam yang bertahta sekitar awal abad ke18.
Jalan
menuju pantai Nongsa tertata rapi karena sepanjang pantai merupakan kawasan
resort dengan berbagai fasilitasnya seperti padang golf dan water park yang
menarik untuk Sobat Piknik kunjungi nanti.
Jarak dari pertigaan jalan Hang Lekiu menuju pantai Nongsa
adalah sekitar 750 meter. Pantai ini masih alami dan
tergolong sepi. Tapi hal menarik yang dapat Sobat Piknik nikmati di sini adalah
menyeberang dengan perahu kecil menuju pulau Putri yang memerlukan waktu
sekitar setengah jam. Dari pulau Putri ini Sobat Piknik dapat menyaksikan view
negara Singapura dan negara Malaysia dari kejauhan.
Hari
sudah semakin sore dan pantai Nongsa semakin sepi. Sisa weekend di Batam kali
ini akan Travelista habiskan di “Ancolnya” pulau Batam. Ocarina Park, sebuah taman
bermain yang dibuka sekitar tahun 2000 merupakan salah satu spot menarik di pulau Batam.
Di
sini tersedia beragam wahana permainan yang cocok bagi Sobat Piknik dan Si Buah
Hati seperti mandi salju, 360 madness, waterpark, aero rail, robot rail, fun
bike, dizzy paradise, istana balon, spin tower dan giant wheel di mana Sobat
Piknik dapat memandangi gemerlap kota Batam dari ketinggian.
Selesai sudah weekend kali ini di pulau Batam, sebagai hidangan penutup. Travelista tutup dengan makan malam di kedai kwetiau Tanjung Pinang 27
yang terletak di jalan pembangunan yang rasanya JUARA !
Selesai sudah
piknik kali ini. Sampai jumpa di piknik selanjutnya...
Pesan moral :
Bentuk yang memanjang,
menjadikan mie sebagai simbol panjang umur dan rezeki yang tidak terputus. Dari
semangkuk mie kita tersadar untuk hidup lebih baik, demi meraih kebahagiaan
hidup melalui umur yang panjang dengan rejeki yang tidak terputus.
Komentar
Posting Komentar