Langsung ke konten utama

Menyambangi Ibukota Provinsi Kalimantan Utara

Joint di perusahaan baru, menjadi berkah tersendiri bagi Travelista. Selain benefit yang ditawarkan oleh perusahaan ini, hal yang Travelista pertimbangkan adalah kota – kota sebaran cabang perusahaan. Salah satunya adalah Tanjung Selor. Di mana tuh !? Dalam hati Travelista bertanya. Wah, semoga kelak bisa ke sana ! 

Pucuk di cinta ulam pun tiba. Baru beberapa bulan Travelista joint, Manejemen perusahaan meminta Travelista untuk mengunjungi cabang Tanjung Selor !!!

Wah, kaya de javu deh ! Segera Travelista siapkan bahan pekerjaan dan googling tentang bagaimana cara ke Tanjung Selor tentunya. Rupanya tak banyak hasil googling tentang kota ini. Akses dari Jakarta pun tak semudah yang Travelista kira. Tak ada direct flight ke ibukota provinsi Kalimantan Utara tersebut.

Setelah bertanya kepada Personil cabang, cara paling memungkinkan ke Tanjung Selor adalah dengan cara menempuh penerbangan Jakarta – Tarakan lalu disambung taxi bandara Juwata ke pelabuhan SDF Tengkayu yang berjarak 6 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dengan tarif Rp 65.000. 

Nanti Sobat Piknik akan diturunkan di loket tiket speedboat. Semua calon penumpang yang hendak berlayar dari pelabuhan SDF beli tiket di loket ini. 

Tiket speedboat jurusan Tanjung Selor seharga Rp 110.000 yang berangkat setiap 30 menit sekali dengan pelayaran pertama jam 07:00 dan pelayaran terakhir jam 16:00 WITA.

Dari loket speedboat, Sobat Piknik dapat bejalan kaki sekitar 500 meter menuju dermaga pelabuhan. Setibanya di dermaga, akan ada kondektur speedboat yang berteriak jurusan yang Sobat Piknik tuju dan nama operator speedboat yang tertera pada tiket yang telah Sobat Piknik beli. 

Semua rute dari pelabuhan SDF ini dilayani oleh beberapa operator speedboat. Soal layanan hampir sama, yang membedakan hanya jam pelayaran yang sudah dibagi – bagi oleh otoritas pelabuhan.

Setelah speedboat bersandar, semua calon penumpang segera dipersilahkan naik. Waaah… Sebuah pengalaman seru akan segera Travelista mulai ! 

Menoleh ke dermaga sandar, rupanya ukuran speedboat tidak terlalu besar ! “Gimana rasanya naik speedboat seukuran ini membelah selat di antara pulau Tarakan dan pulau Kalimantan nanti yah ?!” “Pasti seru nih !!!”

Masuk ke dalam speedboat, mengingatkan Travelista pada angkot yang biasa Travelista naiki waktu sekolah dulu. Bedanya adalah semua Penumpang diharuskan menggunakan jaket pelampung selama pelayaran. Wah, seru nih ! Kira – kira muntah ga yah ?! Mana Travelista tidak sempat minum obat anti mabok ! Dan celakanya, kursi belakang sudah penuh semua ! Hmmm… Duduk di kursi depan, pasti merasakan hempasan ombak yang lebih besar deh ! Hehehe… 

Oya Sobat Piknik, karena kecepatan speedboat itu tinggi, maka bagian depan speedboat akan terangkat karena bobot bertumpu pada bagian belakang tempat mesin speedboat dipasang. Sehingga guncangan ombak di bagian belakang tidak terlalu terasa jika dibanding dengan bagian depan. 

Bagi Sobat Piknik yang telah terbiasa menggunakan transportasi ini, pasti pilih duduk di kursi bagian belakang. Pantesan tadi orang buru – buru nge tag in kursi belakang. Hehehe…

Estimasi waktu tempuh dari Pelabuhan SDF Kota Tarakan ke pelabuhan Kayan II Kota Tanjung Selor adalah 1,5 jam. 

Melintasi selat, masuk ke muara sungai merupakan pengalaman seru yang akan segera Travelista nikmati. 

Speeboat telah melepaskan tali pengait, mumpung masih ada signal telpon seluler, segera Travelista update status di media sosial dan video call dengan keluarga di rumah. Takutnya…?!*#@"... Becanda Sobat Piknik ! Hehehe…

Setelah melayari selat di antara pulau Tarakan dan pulau Kalimantan, speedboad mulai melayari muara sungai Kayan. 

Sepanjang perjalanan menyusuri sungai Kayan, Sobat Piknik akan berpapasan dengan speedboat yang menuju Tarakan dan aktifitas penduduk yang tinggal di daerah aliran sungai. Sebuah pengalaman seru Sobat Piknik !!!

Setelah menempuhi pelayaran sekitar 1,5 jam, akhirnya Travelista tiba di pelabuhan kayan II untuk memulai pengalaman seru lainnya di kota Tanjung Selor.

Setelah setengah hari bekerja di kantor cabang, Travelista mempersiapkan diri untuk berburu kuliner malam kota yang jauh dari hiruk pikuk aktifitas warganya. 

Tempat yang Travelista tuju adalah Kulteka atau Kuliner Tepian Kayan yang merupakan pusat kuliner utama dan terbesar di kota ini. Banyak menu yang ditawarkan kedai – kedai di sini, tapi Travelista belum menemukan kuliner khas Tanjung Selor. Hmmm… #Masihterusmencari.

Makan malam di sini, tak seperti makan di tempat sejenis di kota – kota yang Travelista pernah singgahi. Karena rata – rata kedai di sini tutup jam 21:00 waktu setempat. 

Karena kotanya memang sepi banget ! Makanya makan di sini harus to the mouth and don’t talk too much. Nanti kedainya keburu tutup. Hehehe… 


Ya sudahlah, berhubung kedainya mau tutup, Travelista mau istirahat, merefresh kondisi tubuh yang masih jet lag dan boat lag. Hehehe...

Komentar

ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

Mengunjungi Etalase Budaya Lampung

Seminggu di kota Bandar Lampung. Diisi kesibukan dengan kerja, kerja dan kerja. Pulang kantor hanya diisi dengan cari kuliner malam ditemani driver ojek online dan nongkrong di tugu Adipura.  Kenapa nongkrong di situ ? Ya, karena kebetulan hotel tempat Travelista menginap ada di sekitar tugu tersebut. Hehehe... Seminggu sudah waktu berlalu, tiket balik ke Jakarta sudah dibooking dengan jadwal penerbangan sore hari. Masih ada sedikit waktu untuk mencari oleh – oleh khas Lampung dan berkunjung ke spot wisata di tengah kota agar tidak terlambat ke bandara.   Yuks, segera bergegas cari oleh - oleh khas. Kalau di Lampung, ya apalagi kalau bukan keripik pisang.  Salah satu sentra penjualan keripik pisang di kota Bandar Lampung terdapat di jalan Pagar Alam Kedaton. Di Sepanjang jalan ini, Sobat Piknik akan dengan mudah menemui kedai penjual keripik pisang yang sudah dibungkus maupun dalam keadaan curah.  Satu hal yang membuat asik belanja di sini adalah Sobat Piknik dapat mencicipi se

Berwisata Sambil Belajar di Jatim Park 1

Belajar tak kenal usia. Ya begitulah kira – kira ungkapan mengenai pentingnya menuntut ilmu walau ia tak salah. Hehehe...  Kali ini Travelista akan berwisata sambil belajar.  Seperti biasa, Travelista naik angkot dari kota Malang ke terminal Arjosari dengan rute ADL (Arjosari – Dinoyo – Landungsari). Sesampainya di terminal Landungsari, Travelista teruskan dengan angkot rute BJL (Batu – Junrejo / Tlekung – Landungsari) yang berwarna kuning muda. Travelista pilih yang BJL karena trayek nya melalui Batu Night Spectacular - Batu Secret Zoo – Jatim Park 2 – Oro oro Ombo - Dewi Sartika Atas – terminal Batu. Tuh, banyak objek wisata yang dilalui kan ?!   Dari perempatan jalan Dewi Sartika Atas, Sobat Piknik dapat berjalan sekitar 500 meter menuju museum Bagong dan Jatim Park 1. Kata sopirnya sih kalau penumpangnya banyak, dia mau antar sampai ke depan Jatim Park 1 dengan menambah ongkos Rp 2.000. Oya, ongkos dari kota Malang ke terminal Arjosari adalah Rp 4.000 dan ongkos dari termi

Berharap Terik di Citorek

Tak terasa sudah lebih dari setahun touring motor bareng Sobat Kantor berlalu. Kalau touring edisi sebelumnya disepakati PP dalam sehari. Maka touring kali ini disepakati untuk minta izin ke istri dan anak masing – masing agar dipebolehkan tidak pulang ke rumah karena  perjalanan ke Citorek harus dilakukan malam hari  demi menyaksikan fenomena negeri di atas awan saat matahari terbit. Touring dimulai hari jumat sore setelah jam pulang kantor. Check point pertama rumah Sobat Kantor yang ada di daerah Sawangan untuk dijamu makan malam . Setelah perut kenyang dan bersenda gurau hingga Jam 21:00. Maka perjalannya diteruskan menyusuri jalan raya Parung - Ciampea untuk menuju che ck point kedua di rumah Sobat Kantor yang ada di daerah Jasinga. Tepat jam 23:00 Travelista dan Sobat Kantor tiba di check point Jasinga untuk rehat sejenak dan ngemil tengah malam. Setelah mandi dan persiapan lainnya, tepat jam 03:00 dini hari, Travelista dan Sobat Kantor memulai perjalanan menuju Citorek menyusuri