Langsung ke konten utama

Gunung Api di Tengah Laut

Piknik kali ini Travelista ikut open trip ke gunung api yang ada di tengah laut. Pulang kantor Travelista langsung menuju terminal Pulogadung yang merupakan terminal terdekat dengan kantor. 

Dari terminal Pulogadung Travelista naik bus jurusan Merak dengan tarif Rp 28.000 perorang dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.
  
Tiba di terminal Merak jam 00:30 dini hari dan ini adalah meeting point sebelum naik kapal Ferry. Setelah Sobat Piknik yang ikut open tirp berkumpul semua, Travelista di arahkan untuk segera naik kapal Ferry yang akan berlayar jam 01:00. 

Oh ya Sobat Piknik, tiket kapal Ferry jurusan Merak – Bakauheni dan sebaliknya adalah Rp 13.000 untuk dewasa dan Rp 7.000 untuk anak – anak. #Sudahtermasukpakettrip.
 
Setelah terombang – ambing di selat Sunda selama 3 jam. Akhirnya kapal pun bersandar di pelabuhan Bakauheni. Dari Bakauheni perjalanan diteruskan dengan menggunakan angkot carteran menuju dermaga Canti dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. 

Agar tak masuk angin, Sobat Piknik disarankan untuk sarapan terlebih dahulu di warung yang ada di sekitar dermaga. 

Sambil menunggu semua peserta open trip datang, di dermaga ini Sobat Piknik dapat menyewa perlengkapan snorkling untuk digunakan nanti. Dari dermaga Canti Travelista segera naik kapal menuju spot snorkling pertama di pulau Sebuku.

Tiba di pulau Sebuku, Sobat Piknik dapat segera melakukan snorkeling di spot yang telah ditentukan. Untung tadi Travelista sempat sarapan nasi di dermaga Canti. 

Terbayangkan kalau habis kerja, belum sempat mandi, melakukan perjalanan jauh, begadang di jalan, tidak sarapan lalu langsung snorkling di tengah laut ?! Cape bener Sobat Piknik ! Hehehe...

Setelah snorkling sekitar satu jam, Sobat Piknik akan dibawa menuju ke pulau Sebesi yang merupakan pulau berpenghuni terdekat dengan gunung krakatau yang menjadi tempat peserta open trip menginap

Setelah menaruh barang bawaan di penginapan, Sobat Piknik langsung di arahkan untuk makan siang di aula penginapan, sholat dan beristirahat sejenak. Namun bagi Sobat Piknik yang mau jalan – jalan santai di tepi pantai atau dermaga ya persilahkan saja. Cukup banyak spot foto yang oke di sekitar penginapan.

Pada sore hari, Sobat Piknik kembali di arahkan naik kapal untuk di antar ke pulau Umang Umang yang ada di seberang pulau Sebesi. Di pulau yang ukurannya tidak terlalu besar ini, Sobat Piknik dipersilahkan untuk berenang dan menikmati sunset terindah di pulau ini.

Sebelum hari semakin gelap, Sobat Piknik diajak kembali ke pulau Sebesi untuk bersitirahat, makan malam dan bercengkrama di tepi pantai menikmati sepoi angin dan debur ombak. 

Namun Travelista sarankan agar Sobat Piknik jangan begadang kalau tiada artinya. Begadagang boleh saja ha..ha.. Kalau ada perlunya. Loh kok malah nyanyi ?

Sekitar jam 03:00 Sobat Piknik akan dibangunkan oleh tour leader, karena acara selanjutnya adalah menyaksikan sunrise dari puncak Krakatau. Tapi karena banyak peserta yang telat bangun dan tidak sigap untuk acara ini. Kapal pun baru berlayar sekitar jam 04:30. Mungkin karena semalam begadang yang tiada artinya. Hehehe…

Hujan disertai angin membuat gulungan ombak menjadi cukup besar. Pokoknya terasa banget terombang ambing di tengah lautan. Travelista sarankan agar Sobat Piknik minum obat anti mabuk sebelum tidur atau sebelum berangkat ke pulau Krakatau. Dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk menuju pulau Krakatau dari pulau Sabesi

Ga kebayang, kan !? Kalau harus menumpahkan seluruh isi perut karena mabuk laut. Hmmm… #Caracepatuntuklangsing. Hehehe…

Tidak terasa 1,5 jam berlalu. Loh kok, tidak terasa ? Katanya terombang – ambing dan bikin mual ? Ya, iyalah kan selama 1,5 jam Travelista tidur di dalam kapal. Paling sesekali terbangun karena cipratan air hujan atau dengar suara peserta open trip mabuk laut, lalu tidur lagi. #Efekminumobatantimabuk. Hehehe…

Tiba di pulau Krakatau, Sobat Piknik akan disambut oleh hamparan pasir hitam di pulau ini. Yey… Akhirnya dapat menginjakan kaki di gunung api yang berada di tengah selat Sunda di antara pulau Jawa dan Sumatera ini. 

Nama  Krakatau sendiri disematkan pada satu puncak gunung berapi di tengah pulau ini yaitu gunung Krakatau yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.

Setelah mendarat di pulau ini, Sobat Piknik akan diajak untuk hiking ke atas gunung. Sepanjang perjalanan menuju puncak Sobat Piknik akan melalui hamparan pasir hitam hasil semburan abu vulkanik gunung ini. Nampak sedimen pasir yang berlapis - lapis menandakan letusan di gunung ini terjadi berkali - kali.

Setelah kawah gunung Krakatau luluh lantah pada tahun 1883, Gunung ini muncul kembali 40 tahun kemudian dan menjulang seperti sekarang ini yang kemudian kita kenal dengan sebutan gunung Anak Krakatau. Anaknya aja segini, gimana emaknya ? Hehehe…

Satu kata pada saat Travelista berada di atas gunung ini adalah KEREN ! MAHA KUASA TUHAN yang meciptakan salah satu KEAGUNGANNYA di bumi Indonesia. Gunung yang telah hancur kembali menjulang tinggi dan tetap aktif mengluarkan asap dan debu vulkanik. #WonderfulIndonesia

Beranjak dari rasa takjub, Travelista dan para peserta open trip diarahkan kembali ke pantai pulau Krakatau untuk sarapan dan snorkeling di lagon Cabe. 

Di spot ini Sobat Piknik dapat menyaksikan sebuah palung laut yang dalam. WAW... Sebuah pengalaman menarik dapat snorkeling di tepi palung laut seperti ini, nampak sekali tebing bawah laut yang besar dan dalam. Mungkin ini adalah kaki gunung Krakatau yang membuatnya tidak hanyut walau berada di tengah lautan. Hehehe...

Tapi ada hal yang Travelista sayangkan saat snorkling di lagon ini. Banyak karang yang tampak patah atau mati. Mungkin karena terinjak para peserta open trip atau bahkan Travelista tadi. Hmmm...


Saat dirasa cukup untuk snorkeling di lagon Cabe, Sobat Piknik akan diajak kembali ke pulau Sebesi untuk makan siang dan mempersiapkan barang masing – masing  untuk dibawa pulang.

Setelah berlayar dari pulau Sabesi, akhirnya kapal tiba di dermaga Canti, Sobat Piknik tinggal mengikuti arahan tour leader untuk naik angkot yang telah disediakan. 

Sepanjang perjalanan menuju Bakauheni banyak ditemui penjual oleh – oleh yang dapat Sobat Piknik beli di sini atau di kantin Pelabuhan nanti. Terserah Sobat Piknik saja karena sopir angkot pasti berhenti di sentra oleh - oleh tersebut.

Oya Sobat Piknik, Travelista sarankan agar sebelum masuk ke kapal Ferry, Sobat Piknik membeli makan malam untuk di kapal nanti karena perjalanan menuju rumah masih jauh. Pastikan kenyang sebelum pulang ya Sobat Piknik. Hehehe…

Tiba di pelabuhan Merak sekitar jam 21:00. Semua perserta open trip langsung bergegas menuju terminal Merak untuk naik bus jurusan rumah masing – masing. 

Masih dibutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk sampai di Jakarta. Harus segera beristirahat di bus agar esok senin tetap fit memulai aktivitas.


Selesai sudah piknik kali ini. Sampai jumpa di piknik selanjutnya...


Pesan moral :
  1. Open trip melatih kita untuk dapat segera berdaptasi dengan cepat terhadap lingkungan dan orang – orang baru. Inilah seninya open trip keterbatasan waktu membuat kita untuk memberanikan diri lebih akrab dengan orang - orang di luar zona sahabat inti. #Tambahtemanbaru
  2. Alam Indonesia itu indah. Semoga tidak rusak karena program wisata masif yang berpotensi merusak kelestarian alam itu sendiri. Maka jangan membuang sampah sembarangan, jangan mengambil apapun dari tempat pelestarian alam kecuali mengambil foto. Dan jangan membawa pulang apapun ke rumah kecuali pengalaman seru dari sebuah perjalanan.

Komentar

ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

Rumah Penentu Kemeredekaan di Bantaran Citarum

Piknik kali ini Travelista mengunjungi rumah Djiauw Kie Siong seorang saudagar Tionghoa kelahiran Rengasdengklok yang dijadikan tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta yang teletak di jalan Perintis Kemerdekaan 33 Karawang. Jakarta tanggal 15 Agustus 1945 siang hari, para pemuda mengadakan pertemuan di Jalan Cikini 71 dengan keputusan agar proklamasi kemerdekaan segera dilakukan tanpa menunggu janji dari jepang. Sekitar pukul 21.30 malam hari, para pemuda mendatangi rumah Bung Karno di Pegangsaan Timur 56 Jakarta setelah mendengar berita kekalahan Jepang dalam perang Pasifik. Para pemuda mengancam Bung Karno untuk memproklamasikan kemerdekaan “malam ini juga atau paling lambat besok tanggal 16 Agustus 1945” sambil menimang - nimang senjata. Namun para pemuda gagal memaksa Bung Karno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI. Karena menurutnya memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia harus dibicarakan terlebih dahulu dengan seluruh anggota PPKI agar tidak menyimpang...

Berharap Terik di Citorek

Tak terasa sudah lebih dari setahun touring motor bareng Sobat Kantor berlalu. Kalau touring edisi sebelumnya disepakati PP dalam sehari. Maka touring kali ini disepakati untuk minta izin ke istri dan anak masing – masing agar dipebolehkan tidak pulang ke rumah karena  perjalanan ke Citorek harus dilakukan malam hari  demi menyaksikan fenomena negeri di atas awan saat matahari terbit. Touring dimulai hari jumat sore setelah jam pulang kantor. Check point pertama rumah Sobat Kantor yang ada di daerah Sawangan untuk dijamu makan malam . Setelah perut kenyang dan bersenda gurau hingga Jam 21:00. Maka perjalannya diteruskan menyusuri jalan raya Parung - Ciampea untuk menuju che ck point kedua di rumah Sobat Kantor yang ada di daerah Jasinga. Tepat jam 23:00 Travelista dan Sobat Kantor tiba di check point Jasinga untuk rehat sejenak dan ngemil tengah malam. Setelah mandi dan persiapan lainnya, tepat jam 03:00 dini hari, Travelista dan Sobat Kantor memulai perjalanan menuju Citorek ...

Mengunjungi Etalase Budaya Lampung

Seminggu di kota Bandar Lampung. Diisi kesibukan dengan kerja, kerja dan kerja. Pulang kantor hanya diisi dengan cari kuliner malam ditemani driver ojek online dan nongkrong di tugu Adipura.  Kenapa nongkrong di situ ? Ya, karena kebetulan hotel tempat Travelista menginap ada di sekitar tugu tersebut. Hehehe... Seminggu sudah waktu berlalu, tiket balik ke Jakarta sudah dibooking dengan jadwal penerbangan sore hari. Masih ada sedikit waktu untuk mencari oleh – oleh khas Lampung dan berkunjung ke spot wisata di tengah kota agar tidak terlambat ke bandara.   Yuks, segera bergegas cari oleh - oleh khas. Kalau di Lampung, ya apalagi kalau bukan keripik pisang.  Salah satu sentra penjualan keripik pisang di kota Bandar Lampung terdapat di jalan Pagar Alam Kedaton. Di Sepanjang jalan ini, Sobat Piknik akan dengan mudah menemui kedai penjual keripik pisang yang sudah dibungkus maupun dalam keadaan curah.  Satu hal yang membuat asik belanja di sini adalah Sobat Piknik...