Hari yang cerah mengiringi perjalanan Travelista pagi ini. Sambil menghirup udara pagi Travelista menyusuri Malioboro yang masih sepi. Sesekali pengayuh becak dan kusir andong menawarkan diri untuk mengajak pergi. Tapi Travelista tolak saja
dengan lambaian tangan dan senyuman untuk membalas keramahan warga kota yang bersahaja.
Travelista selalu memastikan perut terisi sebelum pergi dan kembali. Pagi ini Travelista sarapan nasi pecel yang banyak dijajakan di emperan pasar
Beringharjo dengan lauk yang beraneka ragam. Setelah perut terisi, perjalanan Travelista lanjutkan menuju bangunan monumental di kota ini.
Seperti biasa, perjalanan Travelista mulai dari halte Ahmad Yani untuk naik trans Jogja trayek 1A jurusan Prambanan. Cukup sekali naik trans Jogja, tak perlu transit. Sobat Piknik sudah sampai di halte Prambanan dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.
Nanti jika ada sopir angkot yang menawarkan diri untuk mengantar ke pintu masuk candi dengan alasan bahwa jaraknya jauh, Sobat Piknik abaikan saja ! Karena untuk mencapai candi Prambanan hanya butuh waktu 10 menit jalan kaki.
Seperti biasa, perjalanan Travelista mulai dari halte Ahmad Yani untuk naik trans Jogja trayek 1A jurusan Prambanan. Cukup sekali naik trans Jogja, tak perlu transit. Sobat Piknik sudah sampai di halte Prambanan dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.
Nanti jika ada sopir angkot yang menawarkan diri untuk mengantar ke pintu masuk candi dengan alasan bahwa jaraknya jauh, Sobat Piknik abaikan saja ! Karena untuk mencapai candi Prambanan hanya butuh waktu 10 menit jalan kaki.
Tidak sejauh jalan kaki dari
terminal ke candi Borobudur. Sobat Piknik cukup menyeberang jalan raya Solo dan menyusuri trotoar nanti ada pintu
kecil yang terbuka sebagai jalan pintas menuju loket penjualan
tiket candi Prambanan.
Untuk masuk ke candi Hindu yang dibangun Wangsa Sanjaya pada tahun 856 ini akan dikenakan biaya Rp 30.000 untuk Sobat Piknik nusantara dan $ 18 untuk Sobat Piknik mancanegara.
Selain menyaksikan kemegahan candi Prambanan, Sobat Piknik juga dapat mengunjungi
beberapa candi lain seperti candi sewu, candi lumbung dan candi bubrah yang ada di komplek purbakala ini. Hanya saja candi tersebut masih dalam
tahap rekonstruksi dan pemugaran.
Beranjak dari
kemegahan dan keindahan bangunan candi, Sobat Piknik dapat berkunjung ke museum
Prambanan. Di sini Sobat Piknik dapat menikmati koleksi artefak, arca dan foto sejarah berdirinya candi
Prambanan dan candi di
sekitarnya tanpa dikenakan biaya tambahan.
Sudah semua
sudut komplek candi dijelajahi, kini saatnya Travelista kembali ke Malioboro
naik Trans Jogja. Setelah mandi dan beristirahat, pada sore hari perjalanan
Travelista lanjutkan menuju sebuah tempat yang memiliki mitos unik.
Travelista naik trans Jogja dari halte Malioboro 1 naik trayek 3A dan turun di halte MT Haryono 1 dan diteruskan jalan kaki menuju alun – alun kidul yang berjarak 800 meter dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
Travelista naik trans Jogja dari halte Malioboro 1 naik trayek 3A dan turun di halte MT Haryono 1 dan diteruskan jalan kaki menuju alun – alun kidul yang berjarak 800 meter dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
Untuk menuju alun –
alun kidul, Sobat Piknik dapat melalui jalan Gading. Di jalan ini
terdapat sebuah gapura kuno atau disebut Plengkung Gading yang dulunya berfungsi sebagi filter bagi pihak luar yang akan masuk ke dalam kawasan
Keraton.
Source : Tugujogjaexpress.blogspot.com |
Dari Plengkung Gading, Sobat Piknik dapat terus saja berjalan mengikuti jalan Gading hingga ketemu sebuah lapangan luas dengan dua pohon beringin kembar yang ada di tengahnya. Itulah alun – alun kidul yang Sobat Piknik tuju.
Seperti biasa, awalnya Travelista rada malu sambil lihat situasi dulu. Hingga sudah siap mental segera Travelista pasang penutup mata yang sudah disiapkan sebelumnya, lalu mulailah Travelista berjalan dari arah utara menuju celah beringin kembar yang ada di sisi selatan.
Jangan lupa didampingi agar tidak nabrak orang lain ya Sobat Piknik. Saran Travelista sih, agar orang yang mendampingi jangan berada di depan dan memberi arahan, karena nanti
akan mempengaruhi konsentrasi peserta “ uji kebersihan hati ”. Hehehe…
Oya Sobat Piknik, awalnya ini adalah sebuah tradisi yang dilakukan prajurit dan abdi delem kerajaan Mataram yang disebut dengan Masangin atau berjalan di antara celah pohon beringin. Tetapi sekarang sudah menjadi daya tarik wisata yang menarik untuk di coba.
Oya Sobat Piknik, awalnya ini adalah sebuah tradisi yang dilakukan prajurit dan abdi delem kerajaan Mataram yang disebut dengan Masangin atau berjalan di antara celah pohon beringin. Tetapi sekarang sudah menjadi daya tarik wisata yang menarik untuk di coba.
Bukan perkara mudah
untuk melakukan Masangin dengan mata tertutup. Ada yang berhasil melakukannya,
ada yang melenceng bahkan ada yang sampai mengitari alun – alun. Konon
keberhasilan masangin ini tergantung dari kebersihan hati orang yang melakukannya. Dan
konon kalau berhasil melewati pohon beringin kembar ini, semua hajat dan do’a Sobat
Piknik akan dikabulkan TUHAN yang Maha Kuasa.
Hari semakin gelap, namun suasana alun - alun kidul semakin hangat seiring digelarnya lapak
angkringan dan becak hias yang dapat Sobat Piknik sewa dengan tarif Rp 20.000 untuk sekali putaran.
#Tergantungnawar.
Malam semakin larut, sudah saatnya kembali ke homestay di Malioboro. Dari alun – alun kidul Travelista kembali berjalan kaki menuju halte MT Haryono 2 naik trayek 3B untuk turun di halte kecil dekat Polresta Jogjakarta yang terletak di jalan Bhayangkara.
Dari situ, Travelista berjalan kaki lagi menyusuri jalan Reksobayan hingga tembus
ke jalan Ahmad Yani – Malioboro hingga sampai di homestay sekitar 1,5 km. #kakikeumeung. Hehehe…
Komentar
Posting Komentar