Hari
mulai terang, waktunya check out dan cari sarapan. Tujuannya adalah warung kopi
Atet yang terletak di jalan Jenderal Sudirman dekat pasar Lipat Kajang. Sebeb semalam masih penasaran dengan warung kopi yang satu ini.
Sobat Piknik dapat memesan kopi O, kopi susu, coklat susu panas atau dingin yang serasi ditemani dengan aneka gorengan atau telur ayam kampung setengah matang.
Selesai ngopi di warung Atet, perjalanan Travelista teruskan menuju pantai Serdang yang terletak di belakang rumah makan Fega. Pantai ini unik ! Jika pantai yang lain ditumbuhi pohon kelapa, pantai Serdang ditumbuhi pohon cemara
dan bunga merambat yang indah sekali.
Hari
semakin siang, Travelista harus meneruskan perjalanan. Hujan yang cukup deras mengiringi
perjalanan membuat badan terasa menggigil, namun tidak menggoyahkan niat Travelista
menuju Gantong.
Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam. Akhirnya Travelista tiba di museum kata Andrea Hirata. Tapi sayang museum sedang direnovasi. Tidak ada tarif yang dikenakan kepada Sobat Piknik yang berkunjung. Hanya disediakan kotak sumbangan untuk pemeliharaan kebersihan museum minimal Rp 2.000.
Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam. Akhirnya Travelista tiba di museum kata Andrea Hirata. Tapi sayang museum sedang direnovasi. Tidak ada tarif yang dikenakan kepada Sobat Piknik yang berkunjung. Hanya disediakan kotak sumbangan untuk pemeliharaan kebersihan museum minimal Rp 2.000.
Selain
mengikmati koleksi museum kata, Sobat Piknik juga bisa menikmati kopi Kuli. Kopinya
museum kata seharga Rp 7.000 per gelas. Setelah hujan reda, perjalanan Travelista lanjutkan menuju replika
SD Muhammadiyah Gantong yang merupakan alasan utama Travelista piknik ke Belitung.
Tiket retribusi ke sekolah ini adalah Rp 3.000 per orang yang dikelola remaja setempat melalui BUMDES. Setelah membayar retribusi, Travelista segera menuju replika SD yang sangat terkenal lewat film fenomenal Laskar Pelangi.
Hampir setiap sudut sekolah memberi inspirasi kepada Travelista untuk tidak takut bermimpi menaklukkan dunia. Dan karena mimpi itulah para Sobat Piknik dari seluruh penjuru dunia “takluk” dengan mengunjungi tempat yang jauh tersembunyi ini.
Tiket retribusi ke sekolah ini adalah Rp 3.000 per orang yang dikelola remaja setempat melalui BUMDES. Setelah membayar retribusi, Travelista segera menuju replika SD yang sangat terkenal lewat film fenomenal Laskar Pelangi.
Hampir setiap sudut sekolah memberi inspirasi kepada Travelista untuk tidak takut bermimpi menaklukkan dunia. Dan karena mimpi itulah para Sobat Piknik dari seluruh penjuru dunia “takluk” dengan mengunjungi tempat yang jauh tersembunyi ini.
Berat
rasanya harus meninggalkan tempat ini. Tapi Travelista harus kembali ke Tanjung
Pandan dengan melewati rute yang sama saat menuju Manggar kemarin.
Akhirnya Travelista sampai di Tanjung Pandan. Sebelum kembali ke hotel, Travelista sempatkan mengunjungi danau Kaolin yang terletak di jalan Murai Dalam – Jerat Nangka. Tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk berkunjung ke danau bekas tambang kaolin yang memiliki kedalaman sekitar 8 meter ini. Inilah keindahan alam selain pantai yang mendominasi destinasi wisata pulau Belitung.
Akhirnya Travelista sampai di Tanjung Pandan. Sebelum kembali ke hotel, Travelista sempatkan mengunjungi danau Kaolin yang terletak di jalan Murai Dalam – Jerat Nangka. Tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk berkunjung ke danau bekas tambang kaolin yang memiliki kedalaman sekitar 8 meter ini. Inilah keindahan alam selain pantai yang mendominasi destinasi wisata pulau Belitung.
Memang sekilas landscapenya mirip dengan kawah putih
di Ciwidey. Gundukan pasir kaolin dan warna air hijau tosca yang eye catching sangat cocok untuk dijadikan background foto profil sosial media yang Sobat Piknik punya. Hehehe…
Tidak
lama Travelista berada di danau ini karena badan sudah lelah menempuh perjalanan
jauh dari Manggar sejak pagi tadi. Sekarang waktunya check in dan istirahat di
hotel.
Makan malam terakhir di Belitung, Travelista makan di warung angkringan Gembul dan ngopi di warkop Kong Djie.
Makan malam terakhir di Belitung, Travelista makan di warung angkringan Gembul dan ngopi di warkop Kong Djie.
Malam yang semakin larut, waktunya kembali ke hotel dan packing
barang supaya besok pagi sisa waktu bisa dimaksimalkan untuk mencari oleh – oleh khas
Belitung.
Pusat
penjualan oleh – oleh mudah ditemukan di sepanjang jalan Sriwijaya. Berhubung waktu
sewa motor sudah hampir habis, Travelista pun memutuskan beli oleh - oleh di
dekat hotel tempat menginap yaitu di toko OK (Oleh – oleh Keluarga).
Adapun oleh - oleh khas Belitung yang dapat Sobat Piknik beli adalah kue rintak, kerupuk kemplang, keripik gonggong, keripik telur kepiting, kacang selimut, lempok dan asinan kelubi.
Adapun oleh - oleh khas Belitung yang dapat Sobat Piknik beli adalah kue rintak, kerupuk kemplang, keripik gonggong, keripik telur kepiting, kacang selimut, lempok dan asinan kelubi.
Satu bungkus untuk
di rumah, satu bungkus untuk saudara, satu bungkus untuk tetangga, satu bungkus untuk BOSS, satu bungkus untuk teman kantor. Wah banyak juga yah ?!
Penyakit Travelista kumat kalau sudah belanja
oleh – oleh khas daerah yang dikunjungi biasanya lebih mahal dari harga tiket pesawat. Hehehe…
Motor
sudah tak ada, waktu check out sudah dekat, jadwal penerbangan masih lama,
perut sudah lapar, nomor HP sopir taxi bandara yang tempo hari mengantar Travelista saat tiba
di Belitung pun hilang. Wah, complicated ya Sobat Piknik !? Hehehe...
Beruntung, tadi Travelista melihat spanduk taxi resmi yang dipasang dekat hotel. Travelista pun meminta pihak hotel untuk order taxi tersebut.
Travelista meminta untuk diantar ke tempat makan khas Belitung yang ada di pusat kota. Rekomendasi sopir taxi adalah rumah makan Sari Gangan di jalan Irian. Yang membedakan dengan rumah makan yang lain, dapur tempat proses pengolahannya ada di teras rumah. Sehingga Sobat Piknik bisa melihat langsung proses memasaknya.
Semua diolah dengan fresh, kuahnya pekat dan aroma kunyitnya cukup kuat karena ditumbuk dengan lumpang. Sobat Piknik dapat menikmatinya seharga Rp 60.000 per porsi. Tapi menurut Travelista sih, sup gangan RM Fega masih jadi JUARA nya.
Semua diolah dengan fresh, kuahnya pekat dan aroma kunyitnya cukup kuat karena ditumbuk dengan lumpang. Sobat Piknik dapat menikmatinya seharga Rp 60.000 per porsi. Tapi menurut Travelista sih, sup gangan RM Fega masih jadi JUARA nya.
Setelah
hampir satu setengah jam waktu Travelista habiskan di rumah makan Sari Gangan. Travelista telpon ke kantor taxi yang
tadi mengantar ke rumah makan Sari Gangan.
Yang unik dari taxi ini adalah Sobat Piknik bisa request untuk dijemput oleh sopir yang Sobat Piknik inginkan. Karena taxi ini hanya berjumlah 5 unit saja. Kurang lebih setengah jam waktu perjalanan, Travelista pun sampai di Bandara H. AS Hanandjoeddin. Yah, nampaknya piknik kali ini akan segera berakhir.
Yang unik dari taxi ini adalah Sobat Piknik bisa request untuk dijemput oleh sopir yang Sobat Piknik inginkan. Karena taxi ini hanya berjumlah 5 unit saja. Kurang lebih setengah jam waktu perjalanan, Travelista pun sampai di Bandara H. AS Hanandjoeddin. Yah, nampaknya piknik kali ini akan segera berakhir.
Selesai sudah piknik kali ini. Sampai jumpa di
piknik berikutnya...
Pesan
moral :
Jangan pernah takut untuk bermimpi mewujudkan cita - cita.
Jangan pernah takut untuk bermimpi mewujudkan cita - cita.
Komentar
Posting Komentar