Langsung ke konten utama

Menikmati Vitamin Sea di Tanjung Kelayang

Di hari kedua, setelah sarapan di hotel, Travelista langsung tancap gas menuju pantai Tanjung Kelayang. 

Jarak dari hotel menuju pantai Tanjung Kelayang kurang lebih 30 menit. Jangan lupa beli makanan berat untuk makan siang di pulau Lengkuas. Karena energi pasti akan terkuras saat tour antar pulau di sekitar pantai Kelayang dan menghindari over budget tentunya. Hehehe...

Ketika sampai di area parkir, Sobat Piknik akan dihampiri oleh agen perahu yang menawarkan jasa tour keliling pulau. Berdasarkan blog yang Travelista baca, bahwa harga sewa perahu sekitar Rp 350.000 – 450.000 tergantung nego. 

Sobat Piknik juga dapat sekalian sewa peralatan snorkeling seharga Rp 50.000 yang dapat digunakan di sekitar pulau Lengkuas nanti. Selain snorkling, di pulau Lengkuas Sobat Piknik juga dapat naik ke mercusuar dengan membayar Rp 5.000 per orang kepada petugas jaga.

Setelah puas keliling pulau, berenang, snorkeling, main pasir, naik mercusuar, berfoto ria hingga batere HP, power bank lowbat dan pose foto pun sudah habis. Maka Travelista putuskan untuk kembali ke pantai Tanjung Kelayang. 

Selesai bilas, ganti baju, bayar sewa perahu dan mengembalikan peralatan snorkeling.Travelista mencicipi kopi Kingkong khas Belitung di salah satu kedai area pantai. Ini adalah kopi pertama yang Travelista coba di pulau yang terkenal budaya ngopinya. Travelista kira setelah minum kopi ini bisa sekuat Kingkong, ternyata sekedar nama. Hehehe... 

Aromanya memang agak mirip dengan kopi instan dalam kemasan, tapi ini lebih soft. Harga per gelasnya hanya Rp 5.000 yang bisa Sobat Piknik nikamti dengan aneka gorengan seharga Rp 1.000.




Komentar

ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

Melihat Sisa Perang Dunia Kedua di Pulau Tarakan

Bergeser ke sebelah museum sejarah perminyakan, Travelista berkunjung ke museum sejarah perang dunia kedua. Kalau museum sejarah perminyakan menceritakan tentang penambangan minyak di pulau Tarakan. Museum sejarah perang dunia kedua berusaha menceritakan perang yang disebabkan perebutan tambang minyak di pulau ini. Seperti yang diceritakan dalam sejarah, Tarakan adalah sebuah pulau kosong nan kaya. Selalu jadi perebutan dari era kerajaan Tidung, Bulungan, Belanda hingga Jepang yang kemudian disebut dengan era perang dunia kedua. Perang dunia kedua dilatari persaingan imperialisme ideologi antara blok demokrasi yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Belanda dengan blok komunis yang terdiri dari negara – negara Eropa Timur yaitu Rusia, Polandia, Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia, Cekoslavia dan Rumania serta blok fasisme yang terdiri dari Jerman, Italia dan Jepang. Selain persaingan imperialisme ideologi, penyebab perang dunia kedua adalah perlombaan senjata di suatu k...

Melihat Miniatur Kalimantan Selatan di Dalam Sebuah Museum

Berkunjung ke museum sebelum melanjutkan perjalanan ke kota selanjutnya adalah hal yang bijak di tengah keterbatasan waktu sambil menunggu penerbangan. Di sela waktu tunggu kali ini Travelista sempatkan untuk mengunjungi museum Lambung Mangkurat yang terletak di jalan Ahmad Yani Kota Banjar Baru. Pertama kali didirikan pada tahun 1907 oleh pemerintahan hindia belanda untuk menyimpan temuan artefak purbakala di Kalimantan Selatan dengan nama museum Borneo namun fungsinya dihentikan saat tentara jepang mulai menduduki Kalimantan Selatan. Borneo museum in Bandjarmasin 1907 koleksi Tropen Museum Pada tanggal 22 Desember 1955 dengan koleksi barang - barang pribadi miliknya. Amir Hasan Kiai Bondan mencoba menghidupkan kembali museum Borneo yang diberi nama museum Kalimantan. Pada tahun 1967 bangunan museum dipugar dan diberi nama museum Banjar hingga dibangun gedung museum baru bergaya rumah Bubungan Tinggi modern yang diberi nama Lambung Mangkurat dan diresmikan kembali oleh Mendikbud D...

Mengunjungi Etalase Budaya Lampung

Seminggu di kota Bandar Lampung. Diisi kesibukan dengan kerja, kerja dan kerja. Pulang kantor hanya diisi dengan cari kuliner malam ditemani driver ojek online dan nongkrong di tugu Adipura.  Kenapa nongkrong di situ ? Ya, karena kebetulan hotel tempat Travelista menginap ada di sekitar tugu tersebut. Hehehe... Seminggu sudah waktu berlalu, tiket balik ke Jakarta sudah dibooking dengan jadwal penerbangan sore hari. Masih ada sedikit waktu untuk mencari oleh – oleh khas Lampung dan berkunjung ke spot wisata di tengah kota agar tidak terlambat ke bandara.   Yuks, segera bergegas cari oleh - oleh khas. Kalau di Lampung, ya apalagi kalau bukan keripik pisang.  Salah satu sentra penjualan keripik pisang di kota Bandar Lampung terdapat di jalan Pagar Alam Kedaton. Di Sepanjang jalan ini, Sobat Piknik akan dengan mudah menemui kedai penjual keripik pisang yang sudah dibungkus maupun dalam keadaan curah.  Satu hal yang membuat asik belanja di sini adalah Sobat Piknik...